Kuburan sepanjang empat meter itu, kini dikenal warga sebagai tempat keramat. Bahkan, makam tua itu selalu dikunjungi penziarah hanya untuk mencari keberuntungan. Dikelilingi batu pembatas berukuran besar dengan batu nisan yang tua, makam keramat itu juga sering didatangi harimau.
Karena sudah dikenal warga kampung, berita ditemukannya makam ini pun sampai terdengar di luar desa. Malah, ada peziarah yang berkunjung di makam keramat ini dengan hajat (niat) tak baik. Akibatnya, banyak dari mereka tidak mampu keluar dari kampung tersebut. Hanya berputar-putar mengelilingi makam.
Keangkeran makam keramat tersebut ini juga diakui, Atan Semat (62) bahwa keberadaan makam keramat itu sebenarnya sudah lama diketahui warga setempat. Hanya saja, sejak kejadian beberapa waktu lalu itu, makam angker tersebut ditakuti warga karena ada peziarah berputar-putar mengelilingi makam.
"Ada warga pendatang mengunjungi makam dengan hajat tidak baik. Akhirnya, mereka hanya berputar-putar di makam keramat itu," jelasnya.
Isu tersebut berebak begitu cepat. Bahkan, ketika warga menemukan kuburan ini, tertulis di batu nisan nama Datuk Gigi Putih. Anehnya, batu nisan yang sudah berumur tua itu, salah satunya tergores jelas seperti cakaran atau gigitan harimau.
"Ya, ada bekas gigitan si belang di batu nisan itu. Bahkan, saking seringnya si belang menunggu makam keramat ini, batu nisan tersebut jadi cakuk (sompeng, red) karena digigit harimau," terangnya.
Letaknya strategis, di ujung kampung dan di bawah pohon berukuran besar, makam ini seharusnya menjadi perhatian pemerintah. Baik dari pemeliharaan, juga menjadi objek wisata sejarah nantinya.