Kendaraan Berbahan Bakar Air dari USU

Kendaraan Berbahan Bakar Air dari USU


Foto : USUColleger Radio -  Generasi muda Indonesia tidak berhenti melakukan inovasi. Kali ini hasil karya datang dari para peneliti muda dari Universitas Sumatera Utara (USU) yang menciptakan kendaraan berbahan bakar air.

Para mahasiswa semester tujuh jurusan Fisika Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) USU ini membuat kendaraan yang 100 persen bahan bakarnya adalah air. Kendaraan ini digerakkan dengan pembakaran gas hidrogen yang dihasilkan dari pemisahan molekul air (H2O).

Pemisahan molekul air dilakukan dengan teknik perambatan gelombang (proses fisis) di dalam suatu sel pemisah. Gelombang tersebut dibangkitkan melalui rangkaian elektronik. Penggunaan metode ini dapat menghindarkan penggunaan elektrolit, katalis atau energi yang besar yang memerlukan biaya operasional yang tinggi. Demikian dilansir situs USU, Kamis (19/1/2012).

Sistem kendaraan bahan bakar air ini dapat diterapkan pada kendaraan komersial yang sudah ada. Hanya cukup memodifikasi sistem penyaluran bahan bakar kendaraan tersebut dengan mengganti karburator yang ada dengan karburator yang didesain oleh para mahasiswa yang tergabung dalam Pusat Studi Energi Baru-Terbarukan (Renewable Energy) dan Sensor Hijau (Green Sensor) ini.

Air yang digunakan sebagai sumber bahan bakar pada kendaraan ini adalah air yang telah diproses pada konduktivitas listrik tertentu, sehingga memberikan nilai ekonomis sangat tinggi dalam komersialisasinya, baik bagi produsen maupun konsumen.

Tidak perlu diragukan, kendaraan ini sangat ramah lingkungan. Sebab, gas buang kendaraan ini berupa uap air sehingga tidak menimbulkan polusi udara.

Tidak hanya kendaraan dengan bahan bakar air, para peneliti muda ini juga menciptakan sejumlah inovasi lainnya. Di antaranya, Alat Pengkonversi Uap Air Menjadi Tegangan Listrik dan Sensor Diabetes dari Bayam.

Sebelumnya, berbagai penemuan mereka telah dipamerkan dalam ajang Pameran Riset dan Iptek Sumatera Utara pada akhir 2011. Bahkan, hasil karya mereka mampu menarik perhatian Deputi I Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) Dwi Nowo Martono, Ketua Dewan Riset Nasional Andrianto Handojo, Ketua Dewan Riset Daerah Hervian Tahier, dan Rektor Institut Teknologi Medan (ITM) Ilmi Abdullah.



Contact Us

Name

Email *

Message *

Back To Top