Semua bayi selalu menggemaskan karena wajahnya yang lucu, mudah tertawa dan sangat suka jika digoda atau diajak bercanda. Tapi apa jadinya kalau bayi selalu berwajah serius, tegang dan kaku seperti yang dialami seorang bayi yang tak pernah bisa tersenyum karena penyakit langka.
Bayi berusia 2 tahun asal Skotlandia bernama Kianna Martin memiliki penyakit sangat langka yang membuatnya tidak mampu tersenyum. Para dokter tidak mampu mendiagnosa apa penyakitnya. Tak hanya itu, balita ini juga tidak mampu menelan.
Ketika dilahirkan, dokter mengatakan kepada sang ibu, Ciya Rutherford, bahwa balita yang bernama Kianna Martin ini kemungkinan hanya memiliki usia seminggu untuk bertahan hidup. Tapi dua tahun berjalan, Kianna terus mengejutkan petugas kesehatan dengan kemajuan kondisi kesehatannya.
“Kianna lahir empat minggu lebih awal dan ketika lahir dia tidak bisa bernapas dengan benar dan tidak bergerak sama sekali. Dia benar-benar kaku selama enam bulan. Para dokter mengatakan kepada saya bahwa dia akan lumpuh selamanya,” kenang Ciya yang berusia 20 tahun ini seperti dilansir Daily Record, Selasa (21/2/2012).
Ciya menuturkan, ketika itu Kianna tidak bisa menggerakkan matanya dan dia tidak bisa menutup mulutnya. Tapi yang paling sulit ia terima adalah bayinya itu tidak bisa tersenyum. Saraf di kedua sisi mulutnya telah rusak. Meskipun demikian, kondisi Kianna terus membaik.
“Saya masih merasa sedih ketika ada orang asing datang datang kepada kami dan bertanya mengapa Kianna tidak tersenyum lebar, itulah yang paling menyedihkan. Pada usia enam setengah bulan, dia mulai dapat membuka tangannya. Sekarang, dia sudah mampu merangkak dengan gaya seperti merangkaknya prajurit,” kata Ciya.
Sampai saat ini, Kianna masih menjalani tes, tetapi dokter tidak tahu persis apa penyakitnya. Dokter pernah menduga penyakitnya adalah sindrom Moebius karena gejala tidak mampu untuk tersenyum merupakan gejala utama penyakit itu.
Tapi karena bisa menggerakkan mata dan tidak memiliki banyak gejala lain dari sindrom itu, dugaan tersebut dimentahkan. Hal ini membuat Ciya haris rajin bolak balik ke Rumah Sakit Sakit Anak di Edinburgh, Inggris.
Karena tidak bisa menelan, Kianna harus diberi makan melalui tabung ke dalam perutnya selama empat jam sebanyak dua kali sehari. Ciya yang berasal dari Kirkcaldy, Skotlandia, ini sedang mencoba mengumpulkan uang untuk membawa Kianna ke pengobatan khusus di Somerset, Inggris, yang memiliki kolam sensorik dan ruang di mana staf dapat melakukan fisioterapi untuk membantu meningkatkan mobilitas bayi.
“Dia tidak bisa tersenyum tapi menunjukkan semacam kedutan seolah-olah sedang berusaha untuk tersenyum. Tapi saya tahu kapankah dia merasa senang karena saya bisa tahu dari mata dan suara-suara yang dibuatnya. Dia adalah keajaiban saya,” kata Ciya.