Cara berpakaian memang dapat mempengaruhi penilaian seseorang. Pria yang lebih banyak memperlihatkan kulitnya dipandang lebih sensitif, tetapi kurang kompeten dibandingkan pria yang berpakaian lengkap. Respons yang sama juga dijumpai pada perempuan yang berpakaian minim.
Menurut Kurt Gray, psikolog dari University of Maryland, orang melihat orang lain dengan dua aspek. Pertama, aspek kemampuan dalam merencanakan, bertindak dan mengerahkan pengendalian diri. Dan yang kedua, kemampuan untuk merasakan emosi.
Gray dan rekan-rekannya melakukan enam percobaan terhadap relawan pria dan perempuan. Dalam setiap percobaan, para peserta diminta berfokus pada tubuh atau pikiran orang lain.
Pada percobaan pertama, 159 orang siswa diberi kuesioner bersama foto dan penjelasan tentang 'Erin' (nama seorang perempuan) atau 'Aaron' ( nama seorang pria). Penjelasannya sama, tapi dalam beberapa kasus, foto Erin atau Aaron hanya mencakup bagian dada ke atas dengan Erin mengenakan atasan bikini atau Aaron bertelanjang dada.
Dalam eksperimen lain, para peneliti melihat variasi pola pikir relawan. Peneliti meminta relawan seolah-olah melihat foto situs kencan dan lebih memperhatikan daya tariknya. Di lain waktu, peneliti meminta relawan melihat foto seolah-olah akan menyewa seorang profesional dan lebih berfokus pada pemikirannya.
Percobaan lainnya memberi pertanyaan kepada relawan dewasa yang bukan mahasiswa untuk menilai foto bintang porno yang mengenakan pakaian dengan yang tanpa mengenakan pakaian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik pria maupun perempuan menetapkan bahwa orang-orang yang tidak mengenakan pakaian kurang memiliki kompetensi. Tapi orang telanjang dianggap lebih mempengaruhi emosi, sensasi dan aspek pengalaman lainnya.
"Penelitian kami juga menunjukkan bahwa efek ini terjadi bahkan tanpa menghilangkan pakaian. Cukup berfokus pada daya tarik seseorang atau berkonsentrasi pada tubuhnya daripada pikirannya, akan membuat kita melihat seseorang kurang memiliki kemampuan berpikir dan lebih mengutamakan perasaannya," kata Gray seperti dilansir LiveScience.
Peneliti juga menambahkan bahwa orang yang hanya mengenakan sedikit pakaian terlihat kurang bermoral. Tapi pada saat yang sama, ia dipandang lebih layak dilindungi.
"Orang tampaknya cenderung tidak akan menyakiti orang telanjang dan cenderung melindunginya. Dalam satu percobaan, orang lebih cenderung memberi kejutan listrik kepada subjek laki-laki yang memakai baju daripada subjek laki-laki yang tidak memakai baju," kata Gray.