Masalah Ekonomi di Negara Berkembang
Indonesia
termasuk salah satu negara berkembang. Seperti juga negara berkembang
lainnya, Indonesia menghadapi masalah ekonomi yang sama. Kemiskinan
terjadi di mana-mana, jumlah pengangguran meningkat, tingkat kecerdasan
masyarakat masih rendah, dan distribusi pendapatan tidak merata.
Di kota besar seperti Jakarta, keadaan
seperti ini sudah menjadi pemandangan umum. Banyak orang yang hidup
kurang beruntung terpaksa hidup sebagai pemulung sampah. Oleh karena
pendapatan yang diperoleh sangat rendah, anaknya tidak dapat
disekolahkan sehingga tingkat kecerdasan anak tersebut tidak berkembang.
Hal ini juga menimbulkan kesenjangan ekonomi yang tajam antara orang
yang berpenghasilan tinggi dan orang yang berpenghasilan rendah.
Masalah Ekonomi di Negara Berkembang : Kemiskinan
Kemiskinan merupakan perwujudan keadaan
serta kekurangan. Setiap negara memilik ukuran batas kemiskinan yang
berbeda dengan negara lain. Pemerintah Indonesia memberikan perhatian
serius dalam menanggulangi masalah kemiskinan yang dialami masyarakat.
Dari tahun ke tahun pemerintah terus berupaya menurunkan jumlah dan
persentase penduduk miskin dengan berbagai cara, antara lain subsidi
silang. Subsidi silang yang dilakukan pemerintah yaitu dengan menetapkan
harga BBM untuk minyak tanah lebih rendah daripada bensin. Subsidi
untuk bensin sedikit demi sedikit dikurangi dan nantinya dihilangkan
sama sekali. Subsidi untuk minyak tanah masih dipertahankan agar
masyarakat berpenghasilan rendah mampu membeli minyak tanah.
Masalah Ekonomi di Negara Berkembang : Keterbelakangan
Masalah keterbelakangan sangat
berhubungan dengan masalah kualitas sumber daya manusia. Disamping itu,
masalah keterlebakangan sangat erat hubungannya dengan rendahnya tingkat
kemajuan dan pelayanan kesehatan, kurang terpeliharanya
fasilatas-fasilitas umum, dan rendahnya disiplin masyarakat.
Untuk mengatasi masalah-masalah
tersebut, pemerintahan Indonesia berupaya meningkatkan kualitas sumber
daya manusia, misalnya dengan meningkatkan mutu pendidikan nasional.
Persentase alokasi dana untuk pendidikan pada anggaran APBN setiap
tahunnya ditingkatkan. Hal ini dimaksudkan untuk membantu sekolah yang
kekurangan sarana dan prasarana belajar, seperti gedung sekolah yang
rusak, buku-buku pelajaran yang kurang dan murid-murid yang memerlukan
bantuan biaya sekolah.
Masalah Ekonomi di Negara Berkembang : Pengangguran
Masalah lain yang dihadapi negara
berkembang dalam pembangunan ekonomi adalah masalah keterbatasan
lapangan pekerjaan. Masalah pengangguran timbul karena ada ketimpangan
antara jumlah angkatan kerja dan jumlah lapangan pekerjaan yang
tersedia. Hal ini biasa terjadi karena negara yang bersangkutan sedang
mengalami masa transisi perubahan struktur ekonomi dari negara agraris
menjadi negara industry. Akibatnya angkatan
kerja yang tersedia berada di sector agraris, sedangkan lapangan pekerjaan yang tersedia menuntut keahlian di sector industry.
Negara berkembang memiliki pertumbuhan
penduduk lebih cepat daripada pertumbuhan kesempatan kerja. Untuk
mengatasi masalah pengangguran, pemerintahan melakukan pelatihan kerja
sehingga tenaga kerja memiliki keahlian sesuai dengan lapangan kerja
yang tersedia. Pelatihan kerja biasanya diselenggarakan oleh balai
latihan kerja (BLK). Melalui program ini diharapkan peserta pelatihan
dapat mengembangkan bakat dan keahlian untuk bekerja atau bahkan membuka
usaha sendiri.
Masalah Ekonomi di Negara Berkembang : Kekurangan Modal
Kekurangan modal adalah satu cirri
setiap negara yang sedang mengalami proses pembangunan ekonomi.
Kekurangan modal tidak hanya menghambat percepatan pembangunan, tetapi
juga menyebabkan kesukaran negara tersebut keluar dari kemiskinan.
Perkembangan zaman dan modernisasi
perekonomian memerlukan modal yang besar. Negara berkembang mengalami
kesulitan yang sama, yaitu kekurangan modal. Hal ini disebabkan tingkat
tabungan dan tingkat pembentukan modal yang rendah.
Untuk mengatasi kekurangan modal,
pemerintah menarik investor, baik dari dalam maupun luar negeri.
Misalnya BUMN menawarkan saham kepada investor agar bersedia
bekerjasama. Dengan meningkatkan investasi, diharapkan tabungan
permintahan juga meningkat. Jika tabungan pemerintah meningkat, modal
yang dikumpulkan pun akan lebih banyak.
Masalah Ekonomi di Negara Berkembang : Ketidakmerataan hasil pembangunan
Masalah lain yang dihadapi negara
berkembang adalah melaksanakan pembangunan ekonomi adalah masalah
pemerataan pendapatan. Contohnya di Indonesia, perekonomian
terkonsentrasi di kota-kota besar, terutama di pulau jawa. Sementara
itu, dilihat dari hak penguasaan sector industry, perekonomian
didominasi oleh kurang lebih 200 konglomerat. Hal ini disebabkan sistem
perekonomian yang terlau terpusat kepada negara sehingga potensi daerah
kurang diperhatikan.
Melalui perubahan sistem
perundang-undangan pemerintah Indonesia mulai memperbaiki sistem
perekonomian negara. Sistem perundang-undangan yang memihak praktik
monopoli mulai dihapus. Di samping itu, untuk mengurangi kesenjangan
pembangunan antara pemerintah pusat dan daerah, diberlakukan
undang-undang otonomi daerah. Daerah diberi kebebasan untuk
mengembangkan potensi dan pemerintah pusat tidak lagi terlalu campur
tangan dalam urusan rumah tangga pemerintah daerah.
Masalah Ekonomi di Negara Maju
Kota Tokyo di Jepang terkenal dengan
masyarakatnya yang disiplin dan teratur. Setiap jalan diatur sedemikian
rupa sehignga terlihat rapih, begitu pun gedung-gedung dibangun dengan
teratur.
Meskipun sudah terbiasa dengan budaya
disiplin dan teratur, tetapi tetap saja negara-negara maju menghadapi
berbagai masalah ekonomi. Masalah tersebut adalah sebagai berikut:
Masalah Ekonomi di Negara Maju : Tenaga kerja negara berkembang masuk ke negara maju
Negara maju memiliki pertumbuhan
penduduk yang lambat atau bahkan berangka satu (zero population growth)
sehingga negara maju kekurangan tenaga kerja. Meskipun di negara maju
peraturan ketenagakerjaan sudah baik, tetapi tetap saja arus masuk
tenaga kerja dari negara berkembang ke negara maju membawa dampak
negative. Hal ini disebabkan perbedaan budaya antara penduduk asli dan
penduduk pendatang. Dampak negative itu diantaranya, terjadi bentrokan
fisik atau konflik sosial lain antara penduduk asli dan penduduk
pendatang.
Masalah Ekonomi di Negara Maju : Produk negara berkembang masuk ke negara maju
Produk negara berkembang banyak masuk
kenegara maju. Globalisasi ekonomi menyebabkan hambatan perdagangan
antarnegara semakin berkurang. Produk negara berkembang seperti dari
Cina dan Taiwan banyak beredar dipasar negara Eropa sehingga konsumen
lebih banyak memiliki pilihan produk. Produk cina dan Taiwan tidak kalah
bersaing dari segi inovasi maupun kualitasnya. Produk-produk cina dan
Taiwan biasanya lebih murah sehingga dapat mengancam produk-produk eropa
yang biasanya lebih mahal harganya.
Masalah Ekonomi di Negara Maju : Investasi negara maju masuk ke negara berkembang
Banyak pengusaha dari negara maju yang
menanamkan investasi di negara berkembang. Mereka berusaha menghindari
pajak yang tinggal di negaranya sendiri dan berusaha untuk menghemat
biaya produksi. Disamping itu, negara berkembang merupakan pasar
potensial bagi produk-produk dari luar negeri. Jika pengusaha dari
negara maju membuka perusahaan di negara berkembang, tentu akan lebih
mendekatkan diri dengan konsumen. Hal ini jelas akan lebih mempermudah
sistem pemasarannya. Akibat langsung dari pengusaha negara maju yang
berinvestasi di negara berkembang adalah menurunnya tingkat investasi di
negara maju tersebut.
Masalah Ekonomi di Negara Maju : Kerusakan lingkungan meningkat
Negara maju mengklaim bahwa negara
berkembanglah yang banyak membuat kerusakan lingkungan. Hal tersebut
dapat dimaklumi karena memang sebagian besar negera berkembang belum
memiliki peraturan yang jelas mengenai pencemaran lingkungan. Akan
tetapi, hal tersebut tidak sepenuhnya benar karena banyak juga pengusaha
dari negara maju yang mengeruk sumber daya alam sebesar-besarnya untuk
keperluan produksi. Bahkan, ada pengusaha dari negara maju yang
mengambil sumber daya alam dari negara berkembang tanpa memperhatikan
kelestarian lingkungan. Masalah Ekonomi di Negara Berkembang & Negara Maju.