Pare dengan rasanya yang pait tentu saja tidak akan
memenangkan hati orang banyak, tetapi dengan khasiat yang dikandungnya,
sebaiknya kita pikirkan lagi untuk mengkonsumsi sayuran yang super pahit ini.
Melawan sel kanker
Penelitian yang dilakukan di Jepang sebagaimana dimuat dalam
majalah Kenko edisi September 2003 lalu, membuktikan bahwa pare dapat digunakan
untuk melawan sel kanker. Penelitian ini menggunakan tikus sebagai binatang
percobaan. Tikus-tikus yang telah diinjeksi sel kanker di dalam perutnya,
diberi ekstrak pare untuk mengetahui perkembangan sel kanker.
Hasilnya, ternyata sel kanker yang terdapat di dalam perut
tikus berhenti berkembang. Khasiat ini diperoleh dari salah satu kandungan
pare, yaitu lesichin yang berfungsi untuk mengaktifkan kerja kekebalan yang
berfungsi untuk melawan sel kanker. Namun tidak hanya lesichin saja, akan
tetapi khasiat pare sebagai pelawan sel kanker juga karena adanya kandungan zat
yang lain pula. Khasiat ini tidak hanya bagi orang yang sudah terkena kanker.
Bagi orang yang sehat pun dengan mengonsumsi pare dapat mencegah terkena
kanker.
Menurunkan kadar gula
Penelitian ini juga dilakukan pada beberapa ekor tikus
percobaan. Tikus-tikus itu diberi pemicu diabetes. Setelah itu, tikus-tikus
diberi ekstrak pare lalu diukur gula darahnya. Hasilnya, kadar gula darah pada
tikus-tikus itu turun secara bertahap. Penurunan kadar gula ini didapat karena
hasil kerja dari zat yang memiliki kesamaan dengan insulin yang terkandung di
dalam biji pare. Selain itu, zat protein yang juga terkandung di dalamnya juga
berperan dalam penurunan kadar gula dalam darah tersebut.
Zat-zat yang terkandung di dalam daging dan biji pare
mempercepat pembongkaran glukosa dan mengubah glukosa yang berlebih menjadi energi.
Bila kadar gula dalam darah dalam kondisi rendah dapat dipertahankan, hal ini
juga berhubungan dengan pembakaran lemak sehingga dapat dijadikan cara untuk
mencegah kegemukan.
Kandungan dan khasiat lain
Khasiat pare tidak hanya seperti yang sudah dijelaskan di
atas. Selain serat, pare juga banyak mengandung vitamin C, karotin, dan kalium.
Serat bekerja untuk mengatur kondisi di dalam usus dan berfungsi untuk
mengatasi sembelit.
Karotin bekerja untuk menjaga kesehatan mata. Karotin dapat
meningkatkan aktivitas mata. Dengan kandungan ini, maka pare dapat untuk
mengatasi ataupun mengurangi keluhan rabun senja. Sedangkan kalium berfungsi
untuk mengatasi pengonsumsian natrium berlebih sehingga berkhasiat untuk
mengatasi tekanan darah tinggi.
Vitamin C yang terkandung di dalam 100 gram pare sekitar 120
ml. Vitamin C ini berfungsi untuk menjaga kecantikan kulit, yaitu mencegah
kerusakan kulit yang diakibatkan oleh sengatan ultra violet. Itu berarti pare
dapat mencegah munculnya noda hitam dan kerutan pada wajah. Selain itu pare
juga dapat mengatasi terganggunya nafsu makan terutama pada saat udara terasa
panas sehingga pare sangat cocok bila dimasak pada saat musim kemarau.
Dari penelitian yang dilakukan di Jepang itu juga diketahui
bahwa biji pare merupakan anti oksidan yang cukup kuat. Anti oksidan bekerja
untuk melawan radikal bebas di dalam tubuh. Radikal bebas merupakan zat yang
dapat menyebabkan luka pada sel dan menyebabkan pengasam, memicu pembentukan
sel kanker, mempercepat penuaan, penyumbatan arteri, stroke, penyakit jantung
dan lain-lain. Untuk mencegah terjadinya hal tersebut, dibutuhkan antioksidan.
Untuk mengurangi rasa pahit buah pare dapat dilakukan dengan
merendam atau mencuci irisan buah pare pada air garam. Selain itu cara
alternatif untuk mendapatkan khasiat pare tanpa terganggu olah rasa pahitnya
yakni dengan dibuat teh. Rasa pahit yang merupakan ciri khas pare tidak akan
begitu terasa. Oleh karena teh pare ini juga mengikutsertakan bijinya, maka
seluruh zat berkhasiat yang terkandung di dalam biji pare dapat diperoleh dengan
maksimal.