1. Penyakit infeksi. Penyakit
infeksi merupakan salah satu penyakit yang masih menjadi ancaman,
penyakit ini bisa disebabkan oleh virus, bakteri atau parasit. Terlebih
di tahun 2012 diramalkan akan terjadi beberapa bencana alam yang bisa
menjadi faktor risiko meningkatnya penularan penyakit infeksi seperti
ISPA (Infeksi saluran pernapasan atas), diare, hepatitis A, difteri dan
penyakit infeksi lainnya. Dibeberapa negara penyakit infeksi sudah tidak
menjadi masalah lagi, tapi di beberapa negara terutama negara
berkembang penyakit ini masih menjadi momok tersendiri. Salah satu cara
pencegahan yang cukup efektif adalah pola hidup sehat termasuk mencuci
tangan pakai sabun.
2. Penyakit tidak
menular . Saat ini angka kematian akibat penyakit tidak menular semakin
meningkat, penyakit ini diderita dalam jangka waktu lama dan berkembang
secara perlahan. Empat penyakit tidak menular yang utama adalah penyakit
kardiovaskular (jantung dan stroke), kanker, penyakit pernapasan kronis
(penyakit paru dan asma) serta diabetes.
3. Penyakit
tuberkulosis Tuberkulosis (TBC) masih menjadi ancaman yang serius,
karena banyaknya pasien yang mengalami resistensi atau kekebalan kuman
TBC terhadap obat yang ada saat ini baik obat lini satu atau kedua.
Selain itu penyebab lainnya adalah masih adanya kantong-kantong TBC yang
belum terdeteksi. Salah satu cara untuk mengatasi tuberkulosis adalah
mengonsumsi obat secara teratur dan dibutuhkan kepatuhan dari si pasien,
karena jika ia berhenti sendiri berisiko mengalami resistensi terhadap
obat yang sudah ada.
4. HIV/AIDS HIV/AIDS
masih menjadi penyakit yang mengancam karena tingginya peningkatan kasus
baru, serta masih adanya orang yang menutupi kondisi tersebut sehingga
tidak mendapatkan pengobatan yang tepat.
5. Flu burung Meski
kasusnya pada manusia memang berkurang, namun penyakit ini masih
mengancam karena bisa bermutasi sehingga jadi lebih mudah ditularkan
atau justru menjadi lebih ganas. Mutasi flu burung ini ditemukan pada
strain baru yang menyebar di China dan Vietnam. Badan Pangan Dunia PBB
(FAO) mendesak untuk dilakukannya pengawasan yang lebih besar terhadap
kemungkinan penyebaran kembali flu burung.